Sabtu, 11 Mei 2013

BAHAN TMABAHAN MAKANAN (Na Benzoate)

Natrium benzoat (C7H5NaO2) mengandung tidak kurang dari 99% dan tidak lebih dari 100,5% C7H5NaO2dihitung terhadap zat anhidrat. Berbentuk granul atau serbuk hablur, putih, tidak berbau, atau praktis tidak berbau, stabil di udara. Kelarutannya mudah larut di air, agak sukar larut dalam etanol dan lebih mudah larut dalam etanol 90%. Simpan dalam wadah tertutup baik (DepKes RI, 1995:584).

Natrium benzoat atau kalium benzoat lebih banyak digunakan karena lebih mudah larut. Benzoat sering digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan dan minuman seperti sari buah minuman ringan, saus tomat, saus sambal, selai, jeli, manisan, kecap dan lain-lain. Untuk pembuatan saos konsentrasi yang digunakan yaitu 0,15-0,25% (Wade, 1994:459-461)Salah satu cara untuk menghambat pertumbuhan mikroba adalah dengan menambahkan zat pengawet ke dalam makanan tersebut. Pengawet merupakan zat yang ditambahkan ke dalam bahan pangan dengan tujuan meningkatkan umur simpan. Kemampuan suatu zat pengawet dalam menghambat pertumbuhan mikroba dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu konsentrasi zat pengawet, jenis, jumlah, umur dan keadaan mikroba, suhu, waktu, dan sifat-sifat kimia serta fisik dari makanan termasuk kadar air, pH, jenis dan komponen yang ada di dalamnya (Fardiaz, 1982).
Pengawet yang digunakan adalah asam benzoat atau sodium benzoat. Senyawa ini dapat menghambat pertumbuhan kapang, khamir dan bakteri. Efektivitas fungsi senyawa benzoat dapat bertambah jika produk yang dibuat mengandung garam dan gula pasir. Penggunaan pengawet ini diperbolehkan digunakan dalam jumlah tertentu. Pada produk makanan senyawa benzoat hanya boleh digunakan dengan kisaran konsentrasi 400-1000 mg/kg bahan (Hambali, Suryani, dan Ihsanur, 2007:21).
Benzoat merupakan unsur alami yang terdapat dalam beberapa tumbuhan dan sering digunakan sebagai anti bakteri atau anti jamur untuk mengawetkan makanan. Penambahan ini menghasilkan dalam penurunan kapasitas buffer diet, dan setelah itu akan meningkatkan keasaman dari urin (Mroz et al., 2000).
Penambahan benzoat dalam minuman ringan dengan konsentrasi tidak lebih dari 0.1% tidak membahayakan tubuh (Splittoesser, 1981). Tubuh manusia mampu melakukan proses detoksifikasi terhadap asam benzoat. Melalui reaksi antara asam benzoat dengan asam amino glisin, maka akan terbentuk asam hipurat. Asam hipurat akan dibuang oleh tubuh misalnya melalui urin (Winarno, 1997).

Natrium Benzoat biasa digunakan pada industri minuman seperti minuma isotonik, jus, dan sejenisnya. Bahaya pengawet yang satu ini akan muncul ketika pemakaian / dikonsumsi berlebihan. Seperti apa bahayanya?Bersifat karsinogenik. Jika terakumulasi dalam tubuh dengan jumlah yang besar maka akan memicu tumbuhnya sel kanker.Merupakan zat penyebab timbulnya penyakit LUPUS.Diduga dapat merusak Sel DNA. Sebuah percobaan yang dilakukan pada sel ragi, dimana ia diberikan Natrium Benzoat, hasilnya menunjukkan sel Ragi mengalami kerusakan. Jika hal ini terjadi pada manusia, maka bisa memicu munculnya penyakit degenerasi saraf.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar